MAKALAH
STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR BEKERJA DI LABORATORIUM
FISIKA
Dosen Pengampu :
Ahmad
Syarkowi M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 3
1.
Ai Suryani (RSA1C315005)
2.
Ayu Lestari (RSA1C315021)
3.
Pipit Rostika (RSA1C315008)
4.
Wahyuni Teresia (RSA1C315019)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
PGMIPA-U
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke
hadirat Allah SWT atas segala berkat, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Satndar Oprasional Prosedur Bekerja
Di Laboratorium Fisika”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
matakuliah Pengelolaan Laboratorium Fisika.
Makalah ini memuat informasi mengenaistandar-satandar
bekerja di laboratorium khususnya laboratorium fisika. Standar ini mencangkup
semua standar yang berlaku bagi seluruh pengguna laboratorium, baik itu untuk
praktikan, pembimbing maupun bagi orang di luar sekolah.
Ucapan terimakasih kami tujukan kepada bapak Ahmad Syarkowi M. Pd selaku
dosen pengampu yang telah memberikan pengarahan yang sangat berarti dan
bermanfaat, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Selain
itu juga kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan
serta arahan selama penulisan makalah ini, kami mengucapkan
banyak terimakasih.
Selanjutnya, kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tak luput
dari berbagai kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penyusun sangat
terbuka dalam menerima saran dan kritikan yang konstruktif dari pembaca
sekalian, demi kesempurnaan penulisan karya tulis kami di kemudian hari.
Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat positif
bagi kita semua.
Jambi, 24 Januari 2016
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 2
2.1 Pengertian Standar
Oprasional Bekerja Di Laboratorium....................... 2
2.2 Standar Op rasional
Bekerja Si Laboratorium......................................... 6
2.3 Standar Prosedur
Peminjaman Alat......................................................... 9
BAB III PENUTUP................................................................................................. 12
3.1 Simpulan.................................................................................................. 12
3.2 Saran........................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Laboratorium
adalah tempat tempat yang digunakan orang untuk melakukan sesuatu atau
melakukan kegiatan ilmiah. Keberadaan dan kegunaan suatu laboratorium
bergantung pada tujuan penggunaan laboratorium , peran atau fungsi yang akan
diberikan kepada laboratorium dan mafaat yang akan diambil dari laboratorium.
Ruang praktikum
merupakan bagian utama dari sebuah laboratorium, hal ini karena diruangan
inilah seluruh kegiatan berlangsung. Ruang praktikum merupakan bagian utama
berlangsungnya proses pembelajaran dilaboratorium. Proses pembelajaran fisika
dilaboratorium dilakukan dalam bentuk peragaan atau demonstrasi , praktikum
perorangan atau kelompok,maupun berupa penelitian.
Ketika melakukan
praktikum, praktikan akan bersentuhan langsung dengan peralatan-peralatan
mempunyai resiko yang berbahaya. Seperti halnya alat alat listrik yang
memerlukan penanganan yang khusus , sehingga di perlukanlah penuntun yang mudah
dimengerti dan dipahami oleh para praktikan.
Laboratorium
merupakan ruangan yang memeiliki resiko yang cukup besar .Disana banyak
terdapat bahan kimia yang merupakan bahan mudah meledak , mudah terbakar, dan
beracun. Selain itu, terdapat juga benda mudah pecah dan menggunakan
listrik.Maka dari itu kita harus sangat berhati hati dalam menggunakan
laboratorium.
Standar Prosedur
Operasional bekerja dilaboratorium sangat penting untuk diperhatikan mengigat
hasil penelitian menunjukkan telah terjadi kecelakaan kerja dengan intensitas
yang mengkhawatirkan yaitu 9 orang /hari.Keselamatan semua pihak merupakan
tanggung jawabsemua pengguna laboratorium.Namun , banyak pekerja yang
meremehkan resiko kerja , sehingga tidak menggunakan alat alat pengaman
walaupunn sudah tersedia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, kami merumuskan babarapa rumusan masalah diantaranya:
1.) Apa
yang dimaksud dengan Standar Prosedur Operasional bekerja dilaboratorium ?
2.) Apa
saja standar operasional bekerja dilaboratorium ?
3.) Apa
standar operasional prosedur meminjam alat laboratorium ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun yang
menjadi tujuan penulisan makalah ini berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah
, yaitu :
1.) Untuk
memaparkan kepada pembaca yang di maksud dengan Standar Prosedur Operasional
bekerja dilaboratorium.
2.) Untuk
memaparkan Standar Prosedur Operasional bekerja dilaboratorium.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Standar Operasional Bekerja Di Laboratorium
Standar
Operasional Prosedur(SOP) adalah suatu standar atau pedoman tertulis yang
dipergunakanuntuk mendorong dan menggerakkan satu kelompok untuk digunakan saat
melakukan kegiatan di laboratorium. SOP merupakan tata cara atau tahapan untuk mencapai tujuan
organisasi, dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses
kerja tertentu.
Laboratorium adalah wadah untuk
melakukan praktik atau penerapan atas teori, penelitian dan pengembangan
keilmuan, sehingga menjadi unsur penting dalam kegiatan pendidikan dan
penelitian, khususnya di bidang IPA.Tujuan disusunnya standar operasional
prosedur laboratorium adalah untuk membantu memperlancar pengelolaan
laboratorium guna memaksimalkan kegunaan dari laboratorium beserta semua
sumberdaya yang ada didalamnya, sehingga dapat membantu terselenggaranya
kegiatan praktikum yang berkualitas.Kegiatan yang ada dalam lingkup pengelolaan
laboratorium meliputi praktikum, penggunaan peralatan laboratorium, dan penggunaan
laboratorium untuk penelitian.
2.2. Standar Operasional Prosedur Di
Laboratorium
2.2.1
standar oprasional prosedur bekerja di laboratorium IPA
Menurut Sujono (2013:45)
mengemukakan beberapa standar prosedur oprasional bekerja di laboratorium IPA selama
praktikum diantaranya:
a)
Siswa
peserta praktikum terdaftar sebagai peserta mata pelajaran IPA.
b)
Sebelum
pelaksanaan praktikum, siswa berhak memperoleh petunjuk praktikum.
c)
Laboratorium
mengumumkan kegiatan praktikum dilengkapi dengan pembagian kelompok,acara dan
jadwal.
d)
Acara
praktikum meliputi pre-test, praktikum inti, post-test dan pelaporan kegiatan
praktikum serta wajib diikuti oleh setiap siswa.
e)
Guru
atau asisten praktikum menyampaikan hasil pre-test dengan ketentuan siswa
yangnilai pre-test < 65 tidak boleh mengikuti kegiatan praktikum dan
diberikan kesempatan satu (1) kali melakukan pre-test dengan jadwal yang
ditentukankemudian.
f)
Setelah
menyelesaikan materi dalam praktikum inti, peserta praktikum wajib menyusun draf
laporan secara individu atau kelompok, mengikuti sistematika dalam petunjuk
g)
praktikum.
h)
Peserta
praktikum wajib mengikuti post-test sesuai jadwal. Bagi peserta praktikum yang
belum mengumpulkan laporan, tidak boleh mengikuti post-test.
i)
Hasil
post-test diumumkan di papan pengumuman laboratorium selambat-lambatnya satu
(1) minggu setelah pelaksanaan.
j)
Kepala
laboratorium menandatangani kartu puas. Kartu puas sebagai bukti telah
mengikuti kegiatan terjadwal dan dinyatakan lulusserta digunakan untuk
mengambil nilai akhir praktikum.
2.2.2. standar
oprasional prosedur bekerja di labolatorium fisika
Adapun
peraturan-peraturan dalam standar oprasional prosedur bekerja di labolatorium
fisika.Menurut Winarti (2002:46) ada tiga macam yaitu : sebelum praktikum, saat
praktikum, dan setelah praktikum.
aSebelum
Praktikum
1) Praktikan
harus sudah hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai.
2) Praktikan harus
mengenakan seragam praktikan dan tidak dibenarkan memakai sanal.
3) Praktikan harus
mengikuti pretes.
4) Praktikan yang tidak
lulus pretes dan tidak mengumpulkan tugas pendahuluan, tidak dibenarkan
mengikuti praktikum.
b Saat Praktikum
1) Praktikan tidak
diperkenankan makan, minum dan merokok selama di dalam ruangan.
2) Praktikan harus
melakukan praktikum di dalam kelompoknya dan tidak diperkenankan dalam kelompok
yang lain.
3) Setiap kelompok harus
meminjam alat atau sebahagian alat yang akan digunakan dengan mengisi bon
peminjaman alat yang sudah ditandatangani oleh asisten yang ditunjuk.
4) Setelah alat dirangkai
mintalah asisten untuk memeriksa sambungannya sebelum dihubungkan ke PLN
5) Tulislah data
yang diperoleh pada kertas laporan sementara dan harus diketahui oleh
asisten yang bertugas pada saat itu dengan memberikan tanda tanagan pada
laporan sementara.
c Setelah Praktikum
1) Setelah pengambilan
data selesai peralatan harusn dikembalikan kepada laboran, bersihkan meja
dan tinggalkan meja kerja dalam keadaan rapi dan bersih.
2) Kerusakan alat menjadi
tanggung peminjam (praktikan).
3) Laporan ditulis dengan
format yang telah disediakan.
4) Setiap laporan
disertakan hasil perhitungan yang dilengkapi perhitungan ralat, kesimpulan dan
jawaban tugas yang diberikan.
5) Praktikan yang tidak
hadir sebanyak dua kali tanpa keterangan dianggap gagal dan semua praktikum
yang sudah dilakukan dianggap batal.
2.3 standar Prosedur Peminjaman Alat
2.3.1Standar Prosedur Peminjaman
Alat Laboratorium IPA
Pengelolaan laboratorium berkaitan
dengan pengelola dan penggunaan, fasilitas laboratorium, dan aktivitas yang
dilaksanakan di laboratorium termasuk standar prosedur peminjaman alat didalamnya.Prosedur
peminjaman alat menurut Anonim 2015 ada dua yaitu Prosedur Peminjaman Alat
untuk Praktikum dan Prosedur Peminjaman Alat untuk Penelitian.
aProsedur
Peminjaman Alat untuk Praktikum
Sebelum melakukan peminjaman alat
untuk praktikum ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Menurut Anonim 2015 yaitu sebagai berikut :
1) Tiga
(3) hari sebelum praktikum dimulai, setiap kelompok siswa harus sudah
menyerahkan berkas peminjaman alat yang telah ditandatangani oleh guru mata
pelajaran IPA,
2) Staf
administrasi laboratorium menyerahkan berkas peminjaman alat kepada kepala
laboratorium,
3) Kepala
laboratorium memberikan memo kepada staf administrasi dan selanjutnya, staf
administrasi memberitahukan memo kepada Laboran yang dimaksud
4) Laboran
menyiapkan peralatan untuk kegiatan praktikum sesuai dengan berkas peminjaman
alat.
5) Asisten
praktikum melakukan cek atas alat yang telah disediakan.
6) Bila
ada kesalahan atau ketidaksesuaian antara daftar, jenis maupun jumlah alat
sebagaimana berkas peminjaman alat, segera melapor kepada laboran.
7) Setelah
memastikan peralatan dalam kondisi baik dan berfungsi sebagaimana mestinya,
serta spesifikasinya sesuai dengan berkas peminjaman alat, asisten praktikum
mengisi buku peminjaman alat.
8) Saat
kegiatan praktikum berlangsung, peralatan tidak boleh dipinjamkan atau dipindah
ke tempat lain, selain judul acara
praktikum yang tercantum dalam petunjuk praktikum dan berkas peminjaman alat.
9) Setelah
kegiatan praktikum selesai, asisten praktikum segera melapor pada laboran.
10) Peserta
praktikum harus membersihkan peralatan, meja dan ruang praktikum, serta
merapikannya.
11) Asisten
praktikum bersama laboran melakukan cek atas peralatan yang dipinjam dan
digunakan dalam kegiatan praktikum, untuk memastikan kondisinya sama dengan
saat peralatan akan dipinjam dan digunakan.
12) Peserta
praktikum diperbolehkan meninggalkan ruangan laboratorium jika cek peralatan
selesai, kondisi laboratorium bersih dan rapi serta diijinkan oleh asisten
praktikum.
bProsedur
Peminjaman Alat untuk Penelitian
Biasanya dalam melakukan sebuah
penelitian kita membutuhkan alat-alat untuk penelitian. Adapun prosedur
peminjaman alat untuk penelitian sebagai berikut:
1) Tujuh
hari (7) hari sebelum kegiatan penelitian dimulai; siswa, guru maupun pihak
luar, selanjutnya disebut dengan peminjam; sudah menyerahkan berkas peminjaman
alat yang telah ditandatangani oleh guru pembimbing maupun pihak luar yang
bersangkutan kepada staf administrasi laboratorium. Penyerahan berkas ini
sekaligus persetujuan atas biaya administrasi dan sewa laboratorium dan/atau
peralatan yang dimaksud dalam berkas peminjaman alat. Besaran biaya
administrasi dan sewa laboratorium diatur dalam lampiran sendiri,
2) Staf
administrasi laboratorium menyerahkan berkas peminjaman alat kepada kepala
laboratorium,
3) Kepala
laboratorium memberikan memo kepada staf administrasi dan selanjutnya, staf
administrasi memberitahukan memo kepada Laboran yang dimaksud,
4) Laboran
menyiapkan peralatan sesuai dengan berkas peminjaman alat,
5) Peminjam
melakukan cek atas alat yang telah disediakan,
6) Bila
ada kesalahan atau ketidaksesuaian antara daftar, jenis maupun jumlah alat
sebagaimana berkas peminjaman alat, segera melapor kepada laboran,
7) Setelah
memastikan peralatan dalam kondisi baik dan berfungsi sebagaimana mestinya, serta
spesifikasinya sesuai dengan berkas peminjaman alat, peminjam mengisi buku
peminjaman alat,
8) 8.
Saat kegiatan penelitian berlangsung, peralatan tidak boleh dipinjamkan atau
dipindah ke tempat lain; selain judul penelitian yang tercantum dalam proposal
dan berkas peminjaman alat,
9) Setelah
kegiatan penelitian selesai; peminjam segera melapor pada laboran,
10) Peminjam
harus membersihkan peralatan, meja dan ruang laboratorium, serta merapikannya;jika
menggunakan ruang laboratorium selama kegiatan penelitian,
11) Peminjam
bersama laboran melakukan cek atas peralatan yang dipinjam dan digunakandalam
kegiatan penelitian, untuk memastikan kondisinya sama dengan saat peralatan
akan dipinjam dan digunakan.
12) Peminjam
membayar biaya sewa atas peralatan dan/atau laboratorium yang besarnya dapat
dilihat pada lampiran peralatan dan sewa alat.
13) Setelah
menyelesaikan semua administrasi dan memastikan kondisi peralatan sebagaimana
saat peminjaman dilakukan; peminjam memperoleh surat keterangan bebas
tanggungan alat dan laboratorium serta pengesahan atas hasil penelitian yang
dilakukan.
2.3.2. Standar Prosedur Oprasional
Peminjaman Alat Labolatorium Fisika
Tidak jauh beda dengan standar
prosedur operasional peminjaman alat laboratorium. Standar peminjaman alat-alat
laboratorium fisika juga mempunyai standar operasionalnya tersendiri.Adapun
standar prosedur oprasional peminjaman alat labolatorium fisika biasanya
digunakan untuk tugas akhir mahasiswa fisika dan non-fisika serta penelitian
dosen fisika dan non fisika.
aTugas Akhir Mahasiswa Fisika dan
Non-Fisika
1) Membuat permohonan peminjaman alat
ke ketua laboratorium Fisika yang diketahui oleh dosen pembimbingatau dosen
pembimbing utama skripsi.
2) Mengisi daftar peminjaman alat yang
disediakan oleh laboratorium.
3) Mengisi surat perjanjian peminjaman
alat yang diberiakn laboratorium fisika.
4) Untuk alat-alat yang membutuhkan
tenaga operator maka peminjaman alat harus didertai/didampingi oleh
operator/teknisi, jasa operator dibebankan pada peminjam dan biayanya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
5) Setiap peminjaman alat dikenakan
biaya perawatan, besarnya biaya perawatan tergantung pada jenis dan sifat
peralatan yang masing-masing sesuai dengan ketentuan laboratorium fisika.
bPenelitian Dosen Fisika dan
Non-fisika
1) Membuat permohonan peminjaman alat
ke ketua laboratorium fisika.
2) Mengisi daftar peminjaman alat yang
disediakan oleh Laboratorium.
3) Mengisi surat
perjanjian peminjaman alat yang disediakan oleh Laboratorium fisika.
4) Untuk alat-alat yang membutuhkan
tenaga operator/teknisi maka peminjaman harus disertai/didampingi oleh
operator/teknisi, jasa operator dibebankan pada peminjam dan biayanya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
5) Setiap peminjaman alat dikenakan
biaya perawatan, besarnya biaya perawatan tergantung pada jenis dan
siafat peralatan yang masing-masing sesuai dengan ketentuan
Laboratorium fisika.
Lampiran format pengembalian alat
laboratorium fisika
PROSEDUR
|
Tgl.
Berlaku :
|
Versi/Revisi :
|
Tgl.
Revisi :
|
Kode Dok. :
|
|
FORM
PENGEMBALIAN ALAT
|
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
NUPTK :
Jabatan :
Telah mengembaikan alat kepada :
Nama :
NUPTK :
Jabatan :
Alat yang telah dikembalikan :
No.
|
Jenis
Alat /Bahan
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
|
|
|
2
|
|
|
|
3
|
|
|
|
4
|
|
|
|
5
|
|
|
|
Tasikmalaya, ……………………. 20….
Peminjam
(______________________)
|
Ketua
Jurusan
|
Lampiran format peminjaman alat
laboratorium fisika
PROSEDUR
|
Tgl.
Berlaku :
|
Versi/Revisi :
|
Tgl.
Revisi :
|
Kode Dok. :
|
|
FORM
PEMINJAMAN ALAT
|
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
NUPTK :
Jabatan :
Dengan ini mengajukan permohonan alat
laboratorium untuk keperluan :
No.
|
Jenis
Alat /Bahan
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
|
|
|
2
|
|
|
|
3
|
|
|
|
4
|
|
|
|
5
|
|
|
|
Catatan : apabila ada barang/alat yang
rusak atau hilang , saya sanggup mengganti dengan yang sama
dengan
waktu yang singkat.
Tasikmalaya, ……………………. 20….
Peminjam
(______________________)
|
Ketua
Jurusan
|
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Simpulan
Standar
Operasional Prosedur (SOP) adalah suatu standar atau pedoman tertulis yang
dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok. SOP merupakan
tatacara atau tahapan untuk mencapaitujuan organisasi,dibakukan dan yang harus
dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.
Standar Operasional Prosedur atau
disingkat dengan SOP dalam sebuah laboratorium sangat diperlukan dalam upaya
membentuk sistem pelayanan dan pengelolaan laboratoriumyang ideal.
Ada tiga bagian Standar Operasional
Prosedur bekerja di laboratorium, yaitu
: sebelum melakukan praktikum , selama melakukan praktikum dan setelah
melakukan praktikum.
Keselamatan kerja dilabaratorium
menyangkut dengan keselamatan orang yang melakukan kegiatan di laboratorium dan
keselamatan alat alat yang digunakan di laboratorium.
3.2
Saran
Alangkah lebih baik jika sebelum
menyusun standar oprasional bekerja dilaboratorium terlebih dahulu penyusun
melakukan observasi terhadap labolatorium kemudian menyesuaikannya dengan
standar oprasional yang berlaku yang telah ditetapkan oleh kementrian
pendidikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.2015.
Standar Operasional Prosedur. Retrieved from http://habibi.staf.b.ac.id/2015/04/09/Standar-Operasional-Prosedur-Laboratorium/
Sujono.2013.Pengelolaan
Laboratorium Ipa. Jakarta: Graha Media
Winarti.2002.
Modul Laboratorium Fisika. Jakarta Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar